Minggu, 16 Agustus 2015

Seperti kemarin

Diposting oleh yunika sari di 21.44 0 komentar
Sama seperti kemarin
Dirimu masih di tempat yang sama
Tidak berpindah dan tidak terhapus
Entahlah hari ini aku sangat merindukanmu
Rindu yang sebaiknya dilupakan.
Tapi selalu aku tak mampu
Dasar lemah,dasar payah.
Esok sudah terhitung 4tahun penantian yang ku fikir ini sia-sia
Tapi tetap saja kau tak bisa hilang....
Apa bisa mengingat tanpa rasa dihati?
Dan kata yang akan mengakhiri tulisan ini adalah kenyataan yang sangat nyata...


Aku kangen.

To: dad

Diposting oleh yunika sari di 10.05 0 komentar
Ayahku...
Terima kasih atas baktimu merawatku 17tahun lamanya.
Walau sikap mu tak sempurna tapi kau adalah inspirasiku.
Aku tak pernah melihatmu menangis tapi aku tau kau lelah.
Tak pernah kau mengajarkan ku apa yang aku ingin tahu ku fikir kau jahat, tapi dibalik caramu aku menemukan bahwa kau ingin aku menjadi anak yang mandiri. Dan akhirnya ku menemukan caraku sendiri pap πŸ˜‚
Pa...
Aku tau kau sudah tenang di sana tapi bolehkah aku merindukanmu?
Seperti minggu kemarin nasib ku masih sama, hanya bisa memeluk batu nisanmu menyiramnya dan membersihkan.
Sama seperti kemarin, aku belum bisa membawa cerita yang membuat kau bangga, tapi percayalah pa aku akan tetap semangat.
Ku fikir aku tak seberuntung temanku yang memiliki kualitas hidup yang baik tapi setelah aku fikir ulang ternyata aku beruntung pernah tertawa bersamamu.
Pa...
Akan ku berikan doa untukmu
Untuk jalan lurusmu
Tak usah mendoakan kami,cukup doakan untuk dirimu dan selalu ingatlah kami.
Pa...
Jangan pernah lupakan kami...
Kau selalu disini
Dihatiku 😘❤πŸ’š

Minggu, 16 Agustus 2015

Seperti kemarin

Sama seperti kemarin
Dirimu masih di tempat yang sama
Tidak berpindah dan tidak terhapus
Entahlah hari ini aku sangat merindukanmu
Rindu yang sebaiknya dilupakan.
Tapi selalu aku tak mampu
Dasar lemah,dasar payah.
Esok sudah terhitung 4tahun penantian yang ku fikir ini sia-sia
Tapi tetap saja kau tak bisa hilang....
Apa bisa mengingat tanpa rasa dihati?
Dan kata yang akan mengakhiri tulisan ini adalah kenyataan yang sangat nyata...


Aku kangen.

To: dad

Ayahku...
Terima kasih atas baktimu merawatku 17tahun lamanya.
Walau sikap mu tak sempurna tapi kau adalah inspirasiku.
Aku tak pernah melihatmu menangis tapi aku tau kau lelah.
Tak pernah kau mengajarkan ku apa yang aku ingin tahu ku fikir kau jahat, tapi dibalik caramu aku menemukan bahwa kau ingin aku menjadi anak yang mandiri. Dan akhirnya ku menemukan caraku sendiri pap πŸ˜‚
Pa...
Aku tau kau sudah tenang di sana tapi bolehkah aku merindukanmu?
Seperti minggu kemarin nasib ku masih sama, hanya bisa memeluk batu nisanmu menyiramnya dan membersihkan.
Sama seperti kemarin, aku belum bisa membawa cerita yang membuat kau bangga, tapi percayalah pa aku akan tetap semangat.
Ku fikir aku tak seberuntung temanku yang memiliki kualitas hidup yang baik tapi setelah aku fikir ulang ternyata aku beruntung pernah tertawa bersamamu.
Pa...
Akan ku berikan doa untukmu
Untuk jalan lurusmu
Tak usah mendoakan kami,cukup doakan untuk dirimu dan selalu ingatlah kami.
Pa...
Jangan pernah lupakan kami...
Kau selalu disini
Dihatiku 😘❤πŸ’š
 

Yunikasari's blog Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos